Kenapa stok retail sering bocor?
Di lapangan, selisih stok biasanya muncul karena tiga hal: barang tidak tercatat saat masuk, tidak tercatat saat keluar, atau ada kesalahan input (kasir salah pilih item, satuan, atau harga).
1. Rapikan dulu data produk
- Setiap produk wajib punya kode unik / barcode
- Gunakan kategori yang jelas (minuman, snack, rokok, dll)
- Hindari nama produk yang mirip-mirip dan bikin kasir bingung
- Kalau ada satuan beda (dus / pack / pcs) buatkan item yang terpisah
2. Disiplin di stok masuk & retur
Setiap barang datang dari supplier, langsung input stok masuk lewat menu pembelian atau penerimaan barang. Jangan menunda sampai besok, karena slip kertas gampang hilang.
- Foto atau simpan faktur pembelian sebagai lampiran
- Catat juga retur ke supplier, jangan hanya di kertas
3. Pakai stok minimum & reorder point
Untuk produk yang laris, set stok minimum supaya kamu dapat peringatan sebelum habis. Ini membantu cashflow sekaligus menghindari lost sales.
4. Lakukan stok opname berkala
Idealnya stok opname tidak cuma setahun sekali. Minimal sebulan sekali untuk kategori tertentu (fast moving), atau per rak bergantian.
- Gunakan form stok opname dari sistem, bukan kertas kosong
- Bandingkan hasil hitung dengan stok di sistem, analisa selisihnya
- Dari situ bisa terlihat pola: bocor di kategori apa atau di jam tertentu
5. Gunakan laporan stok untuk ambil keputusan
Setelah stok rapi, laporan tidak cuma jadi arsip, tapi bisa dipakai untuk:
- Menentukan produk mana yang perlu ditambah
- Menandai produk yang perputarannya lambat
- Mengatur ulang layout rak agar produk laris mudah dijangkau
